Luh
Mudi adalah wanita penjual kuud ental.
Luh Mudi berasal daeri Desa Kubutambahan. Sehari-hari Luh Mudi berjualan kuud
ental di seputaran jalan Sudirman. Suami Luh Mudi mempunyai profesi yang sama
seperti Luh Mudi yaitu sebagai penjual kuud ental.
Tiga
bungkus kuud ental ia jual seharga Rp. 10.000,00. Jika ia beruntung, ia dan
suaminya akan membawa uang sebanyak Rp. 50.000,00, namun jika tidak ia hanya
mendapatkan uang Rp. 20.000. kuud ental yang ia jual bukanlah miliknya, melainkan
Luh Mudi dan suaminya membeli kuud ental pada bosnya di Kubutambahan. Inilah
yang menyebabkan Luh Mudi dan suamninya tidak menjual kuud entalnya di Desa
Kubutambahan.
Wanita berusia 36 tahun ini memiliki
tiga orang anak. Anak yang pertama perempuan yang sedang duduk di kelas 6 SD,
anak kedua laki-laki yang sedang duduk di kelas 2 SD, dan anak ketiga adalah
laki-laki yang baru berusia 2 tahun. Wajauh Luh Mudi tampak lebih tua dari pada
umurnya, hal ini dikarenakan luh mudi bekerja keras untuk mencari nafkah. Luh
Mudi sangat menyayangi ketiga orang anaknya. Terkada ia tidak tega meninggalkan
anaknya yang baru berusia 2 tahun itu. Dia berpikir, anak yang berusia 2 tahun
seharusnya mendapatkan belaian dan kasih sayang sepenuhnya dari seorang ibu,
namun hal itu tidak bisa ia berikan. Kedua anaknya yang sedang duduk di SD
diberikan uang jajan sebesar Rp. 3.000,00. Walau hanya sebagai penjual kuud
ental, Luh Mudi memiliki keinginan yang sangat tinggi, yaitu ingin
menyekolahkan anaknya hingga bangku perkuliahan.