Kamis, 06 Desember 2012

DIBALIK SENYUMAN TUKANG PIKUL



            Jika berbicara tentang pekerjaan tukang pikul di pasaran memang tidak penting untuk dibicarakan, karena sekarang banyak orang yang jarang menggunakan tukang pikul untuk mengangkat barang belanjaannya. Walaupun demikian tidak memutuskan semangat laki-laki yang bernama Gede Danu. Gede Danu adalah sosok laki-laki yang sangat tegar. Sehari-hari Gede Danu menghabiskan waktunya diemperan pasar untuk menunggu orang yang membutuhkan jasanya. Walaupun setiap hari Gede Danu bekerja, namun terkadang ia tidak mendapatkan hasil sama sekali. Dalam sebulan uang yang dapat ia kumpulkan hanya Rp. 325.000,00 dan uang ini berkurang ketika ia gunakan untuk membayar listrik dan air sebanyak Rp. 35.000,00.  
            Laki-laki ini hidup sebatang kara di jalan surapati gang manggis, peninggalan rumah kedua orang tuanya. Orang tuanya sudah lama meninggal. Gede Danu hidup sebatang kara ketika ia berumur 25 tahun. Gede Danu merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Saudara pertama Gede Danu yang bernama Wayan sudah menikah dan bekerja sebagai buruh di Lombok. Terkadang Gede Danu merasa rindu dengan kakaknya wayan lantaran wayan 3 tahun belakangan tidak pernah pulang ke Bali. Saking rindunya Gede Danu kepada kakaknya, dia sempat mengumpulkan uang dan berniat untuk pergi kelombok bertemu kakaknya. Namun keinginannya untuk pergi kelombok itu sirnah ketika iya teringat bahwa dia tidak mengetahui kemana iya harus mencari kakaknya di pulau lombok tersebut.  
            Gede Danu belum mempunyai seorang istri padahal umurnya hampir menginjak 34 tahun. Wajah Gede Danu terlihat lebih tua dari pada umurnya, mungkin hal ini disebabkan karena pekerjaan Gede Danu yang berat dan dia tidak dapat berbagi keluh kesah yang ia rasakan. Dari raut wajah Gede Danu seperti ingin menyampaikan sesuatu yang sangat perih ia rasakan, seakan-akan ia menyimpan beban perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan. Walaupun demikian ia tetap tersenyum ketika saya mengucapkan terimakasih atas keluangan waktunya untuk saya wawancarai.

1 komentar: